Moammar Khadaffi
Pemimpin Libya Moammar Khadaffi sudah berkuasa selama lebih dari 41 tahun
Ratusan orang demonstran anti pemerintah bentrok dengan polisi dan pendukung pemerintah di Kota Benghazi Libya.
Puluhan orang dilaporkan terluka dalam peristiwa itu.
Dalam kerusuhan yang terjadi lewat tengah malam itu, ditangkap seorang pengkritik pemerintah, tetapi kemudian dilepaskan.
Televisi pemerintah menayangkan demonstrasi di sejumlah kota yang mendukung pemimpin Libya Moammar Khadaffi.
Kerusuhan terjadi sehari sebelum demonstrasi anti pemerintah yang rencananya digelar pada Kamis (17/2) ini, yang diorganisir melalui jejaring sosial internet.
Saksi mata mengatakan sekitar 2.000 orang ikut dalam demonstrasi yang terjadi di Benghazi.
Para pemrotes disebutkan melempar batu dan bom molotov serta membakar kendaraan.
Saksi mata itu juga mengatakan polisi menggunakan peluru karet dan water canon untuk menghalau para demonstran.
Protes di Libya terjadi menyusul penangkapan Fathi Terbil, yang merupakan salah satu dari sekitar 1.000 orang tahanan yang dituduh melakukan pembunuhan massal oleh pasukan keamanan di penjara Abu Salim Tripoli pada 1996.
Tetapi, dilaporkan Fathi Terbil kemudian dibebaskan.
Salah seorang saksi mata yang tidak disebutkan identitasnya, mengatakan kepada BBC :" Dua orang yang berada di kerumunan mulai menyerukan slogan anti pemerintah dan disambut oleh massa.
"Tetapi kemudian terjadi bentrok dengan pendukung pemerintah, setelah itu pasukan keamanan menyemprotkan air untuk membubarkan massa,"
Di Kota Zentan, di Selatan Tripoli, ratusan orang turun ke jalan dan memasang tenda di pusat kota.
Protes yang menuntut demokrasi di Libya merupakan rangkaian demonstrasi di negara Arab lainnya, seperti di Mesir dan Tunisia.
Pemimpin Libya Moammar Khadaffi merupakan kepala negara yang paling lama berkuasa di dunia, selama 41 tahun 168 hari. Dan tidak ada oposisi di Libya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar