PENDAHULUAN
Emansipasi wanita bukanlah penemuan zaman sekarang. Pada zaman dahulu emansipasi wanita sudah muncul dalam kehidupan bermasyarakat. Kaum wanita memiliki kepribadian yang kuat dan sungguh mengesankan dunia sekitarnya di mana dia hidup. Hal ini dapat kita temui dalam diri Santa Fransiska Romana dan seluruh sejarah hidupnya. Kita dapat menemukan suatu sosok kepribadian yang kuat dan peka terhadap sesama yang menderita. Di dalam setiap kesukaran yang dihadapinya, Santa Fransiska selalu mengandalkan Allahnya dalam hidup doa.
KEHIDUPANNYA
Fransiska lahir di Trastevere, Roma pada tahun 1384. Ia adalah seorang anak dari sebuah keluarga Katolik yang saleh. Ayahnya, Paulus Busso dan ibunya, Yakobella Roffredeschi mendidiknya dengan sangat baik dalam iman Kristiani dan mengajar Fransiska untuk selalu memiliki sikap penuh perhatian kepada orang-orang di sekitarnya. Dari ibunya, Fransiska belajar kesalehan terhadap Allah, sedangkan dari ayahnya, Fransiska meneruskan sikap dan pendirian yang kuat di dalam dirinya. Tak heran karena berkat pendidikan dari kedua orang tuanya yang saleh, maka Fransiska bertumbuh menjadi seorang yang beriman dan menyayangi mereka yang miskin-papa, mereka yang tidak dipandang sedikit pun atau terkucil dari lingkungan masyarakat.
Sejak kecil, ketika Fransiska berumur 11 tahun, ia sudah memiliki keinginan untuk menjadi seorang biarawati. Namun, keinginan ini tidak diperbolehkan oleh ayahnya. Hal ini disebabkan karena ayahnya telah memiliki rencana yang lain untuk putrinya ini. Paulus Busso mengatakan bahwa Fransiska masih terlalu muda untuk mengetahui kehendak Allah dalam hidupnya, tetapi Fransiska sudah tidak terlalu muda lagi untuk menikah. Ayahnya telah mengatur perkawinan Fransiska dengan anak seorang bangsawan bernama Lorenzo Ponziano.
Pada zaman itu, terdapat sebuah kebiasaan di kota Roma, bahwa seorang ayah memiliki kuasa secara penuh terhadap anaknya, bahkan seorang ayah dapat menjual anaknya untuk dijadikan budak, atau memberikan perintah agar anaknya dibunuh. Fransiska memahami hal ini, bahwa ayahnya akan berbuat apa saja supaya ia menikah atas apa yang telah ditetapkan oleh sang ayahnya. Tak dapat dielakkan lagi, antara ayah dan anak yang memiliki sikap yang sama ini, saling mempertahankan prinsipnya masing-masing.
Akan tetapi, karena tak dapat berbuat apa-apa, dengan ratap tangis Fransiska memohon kepada Tuhan agar hal tersebut tidak terjadi. Sampai akhirnya pada suatu saat bapa pengakuannya bertanya kepadanya, "Apakah engkau menangis karena engkau ingin melakukan kehendak Allah, atau karena engkau menghendaki agar Allah melaksanakan kehendakmu?"
Mendengar hal itu, Fransiska akhirnya bertekuk lutut, dan dengan berat hati menerima perkawinan yang telah diatur tersebut. Orang-orang di sekitarnya sungguh tak mampu memahami alasan penolakan perkawinan yang dilakukan oleh Fransiska, karena suaminya, Lorenzo Ponziano merupakan seorang yang baik, seorang dari keluarga beradab, dan kaya. Lorenzo Ponziano adalah seorang yang amat ideal bagi Fransiska. Mereka tidak mengetahui bahwa yang menjadi alasan penolakannya adalah karena keinginannya untuk mempersembahkan dirinya menjadi mempelai Kristus untuk selama-lamanya.
Suatu mimpi buruk terjadi. Pada suatu kesempatan pesta pernikahan, mertuanya menyuruh Fransiska untuk melayani para tamu agung yang datang. Fransiska yang pada waktu itu masih berumur 13 tahun, yang seringkali senang berpuasa, menemukan bahwa perjamuan pesta yang dilakukan oleh keluarga suaminya menjadi beban bagi dirinya. Itu semua berlainan dengan suara hatinya. Tiba-tiba pada suatu kesempatan pesta, ketika sedang melayani tamu-tamu yang hadir, Fransiska jatuh pingsan dan tidur dalam keadaan koma untuk jangka waktu yang panjang. Dalam keadaan tersebut, Fransiska bermimpi melihat seorang kudus yakni: Santa Alexis. Orang kudus ini adalah juga anak seorang kaya, yang melarikan diri dari rumah dan menjadi seorang pengemis karena tak ingin menikah. Setelah beberapa tahun menjadi pengemis, St. Alexis ini kembali ke rumah orang tuanya, namun ia sama sekali tidak dapat dikenal oleh keluarganya, sehingga ia hanya bisa tidur di tangga rumah orang tuanya. St. Alexis mengatakan kepada Fransiska bahwa Tuhan sedang memberikan kepadanya dua pilihan, yakni: “Apakah Fransiska ingin untuk sembuh kembali atau tidak?” Fransiska berbisik kepada St. Alexis, "Kehendak Allahlah yang harus terjadi." St. Alexis lalu berkata kepadanya, "Kalau demikian, engkau harus hidup demi kemuliaan nama-Nya." Seketika itu juga, Fransiska sembuh kembali secara total. Pengalaman yang dialami Fransiska ini akhirnya telah mengubah hidupnya.
Meskipun demikian, ibu mertuanya masih menginginkan agar Fransiska bergabung dengan golongan bangsawan dengan menghadiri berbagai pesta pora. Sang mertua sungguh mengharapkan agar Fransiska bisa mengikuti jejak puterinya Vannozza yang nampak sangat gembira dan bahagia mengikuti berbagai acara pesta. Pada suatu kesempatan, Vannozza melihat Fransiska sedang menangis sendirian di salah satu sudut taman. Kepada adik iparnya, Vannozza, Fransiska menceritakan apa yang menjadi kerinduannya. Ternyata, Vannozza pun memiliki keinginan yang sama dengan Fransiska, yaitu keinginannya untuk mempersembahkan hidupnya seutuhnya bagi Yesus. Fransiska dan Vannozza pun menjadi teman akrab, dan bersama-sama membuat rencana bagaimana caranya agar hidup mereka dapat sungguh-sungguh menjadi suatu persembahan bagi Tuhan.
Mereka memutuskan untuk tetap mentaati kewajiban mereka dalam hidup berkeluarga, mengenakan pakaian kebesaran meskipun dalam hati menolak, mengikuti berbagai acara pesta bersama golongan bangsawan, dan yang terpenting semuanya itu harus dilakukan dengan penuh gembira.
Dari perkawinannya ini, Fransiska dianugerahi beberapa orang anak. Hidup perkawinan mereka yang berlangsung 40 tahun lamanya diwarnai saling pengertian dan cinta kasih yang mendalam. Sambil menjalankan tugasnya sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga, secara diam-diam Fransiska bersama Vannozza senantiasa menyempatkan diri untuk membantu dan mengunjungi orang-orang miskin, orang-orang sakit, dan mereka yang terkucilkan yang berada dalam penjara, dan sebagainya. Sebenarnya, pada masa itu, kaum wanita tidak diperbolehkan berkeliaran di tempat yang disebut ‘kumuh’ tempat di mana orang miskin berada sehingga mereka seringkali dicemoohkan oleh orang lain.
Pada tahun 1413 di Roma terjadi wabah penyakit pes dan kelaparan. Tanpa segan-segan, Fransiska menyumbangkan seluruh harta kekayaannya kepada orang-orang miskin. Ia merombak sebagian rumahnya untuk menjadi sebuah rumah sakit guna menampung orang-orang sakit yang terserang wabah pes. Ia pun memohon bantuan dari para sahabatnya untuk mereka yang terkena penyakit pes dan kelaparan, namun permohonannya selalu ditanggapi dengan jawaban yang menyakitkan hatinya, seolah-olah orang miskin dan sakit bukanlah sesamanya yang harus ditolong.
Ketika terjadi perang di kota Roma, Lorenzo Ponziano suaminya ditangkap dan diasingkan. Tanah dan hartanya dijarah dan anaknya yang sulung dibawa sebagai sandera. Peristiwa ini merupakan suatu pengalaman pahit bagi Fransiska. Namun, segalanya dihadapi dengan ketabahan yang luar biasa dalam kepasrahannya kepada Tuhan.
MENDIRIKAN BIARA
Ketika perang di kota Roma telah mereda dan berangsur-angsur keadaan sudah pulih kembali, Lorenzo Ponziano dan anak sulungnya kembali ke rumah. Pada tahun 1425, bersama beberapa rekannya Fransiska mendirikan sebuah biara wanita untuk meningkatkan karya-karya amalnya. Komunitas religius ini berafiliasi pada Ordo Benediktin yang dibaktikan pada hidup doa dan karya-karya amal berupa pelayanan aktif kepada sesama.
Fransiska telah menjalankan hidupnya sebagai seorang istri yang setia. Setelah suaminya meninggal dan anak-anaknya meningkat dewasa, akhirnya Fransiska masuk biara yang telah didirikannya. Ia diangkat menjadi pemimpin biara. Dengan cakap Fransiska memimpin biara itu sampai dengan ia meninggalkan dunia ini untuk berjumpa dengan mempelainya. Seperti yang dikatakan dalam Mzm 15:5-6, inilah yang menjadikan pegangan hidupnya dan pujian dalam hidup yang dijalaninya:
“Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku,
dalam tangan-Mulah nasibku.
Tanah permai akan menjadi bagianku,
milik pusakaku menyenangkan hatiku.”
Pada tahun 1440, Fransiska jatuh sakit selama 7 hari, Fransiska meninggal pada tanggal 9 Maret 1440. Yah, dengan kebahagiaan yang tak tertarakan St. Fransiska telah bersatu dengan mempelainya yaitu Yesus Kristus. Tubuhnya hingga sekarang dapat dilihat di Gereja Santa Maria Nuova, Roma. Menurut kesaksian pada waktu itu, banyak terjadi mukjizat dan terkabulnya doa-doa yang dimohonkan melalui perantaraan St. Fransiska.
Dengan memperhatikan seluruh cara hidupnya dan berbagai penglihatan yang dialaminya, pada tahun 1608 Gereja menyatakan Fransiska sebagai orang kudus oleh Paus Innocensius X. Tempat di mana relikwi St. Fransiska berada, yakni Gereja Santa Maria Nuova sekarang dikenal oleh masyarakat Roma sebagai Gereja Santa Fransiska Romana.
TELADAN HIDUPNYA
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa Fransiska adalah seorang kudus yang mengabdikan dirinya kepada Tuhan. Ia melayani Tuhan lewat pelayanannya terhadap kaum miskin dan lewat pelayanan terhadap mereka yang terbuang. Tanpa meninggalkan tugasnya sebagai seorang ibu rumah tangga, St. Fransiska juga dapat berbuat kebaikan bagi sesamanya.
Jika berbicara mengenai kehidupan doanya, St. Fransiska dikenal sebagai seorang pendoa, yakni seorang mistika pada abad ke-15 dan St. Fransiska sebagai model bagi ibu-ibu rumah tangga di Roma. Hubungannya yang erat dengan Tuhan melalui doa-doanya inilah yang telah menumbuhkan dalam diri St. Fransiska suatu kepekaan dan keprihatinan yang besar pada kondisi hidup orang-orang yang miskin dan orang-orang yang sakit.
Semoga melalui teladan orang kudus-Mu ya Tuhan, kami dapat mengabdi Engkau dengan tekun, sehingga dalam setiap keadaan kami selalu memandang dan mengikuti Engkau.
SaChiKyu_ KeRo kErO'
Selasa, 01 Maret 2011
Krisis Tunisia
Belum lama saya menulis tentang krisis Tunisia dengan judul, “Kegagalan Sekularisme: Kasus Tunisia” yang menggambarkan munculnya kerusuhan yang dipicu oleh seorang alumni perguran tinggi Tunisia namun tidak mendapatkan lapangan kerja sehingga membakar dirinya di kota Sidi Bousaid, sehingga kerusuhan semakin membesar bagaikan bola api sejak sebulan lalu. Kerusuhan tersebut juga merembet ke negara tetangga, Aljazair yang dipicu oleh kenaikan barang-barang seperti tepung roti, gula dan minyak, yang juga saya tulis (tautan dibawah).
Krisis di Tunisia semakin membesar yang menyebar di berbagai kota. Di tengarai sudah lebih dari 51 orang meninggal, berdasarkan berita, dan perlakuan militer juga dikritik oleh dunia internasional akibat kekerasan tersebut. Pihak internasional meminta militer tidak menggunakan kekerasan atau senjata dengan menembakkan kepada para demonstran. Akhirnya kemarin (13/1) pemerintah memberlakukan jam malam di berbagai kota di Tunisia. Namun, demonstrasi massa semakin membesar. Dalam pidatonya kemarin (13/1), Presiden Ben Ali meminta kepada rakyat Tunisia untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk membangun negara dan menyelesaikan persoalan bangsa, namun himbauan tersebut dianggap sudah terlambat. Presiden memang ketika kerusuhan pertama di kota Sidi Bousaid menjanjikan melakukan pembangunan kota tersebut dan memberikan bantuan sosial negara kepada alumni perguruan tinggi yang belum bekerja. Sebelumnya Presiden Ben Ali juga mengatakan bahwa fenomena pengangguran dan ketidakadaan lapangan kerja dan krisis keuangan bukan hanya dialami oleh Tunisia saja, namun juga menjadi fenomena luas di dunaa, dimana negara maju juga terkena krisis keuangan tersebut. Namun, nampaknya himbauan Presiden tidak mendapat respons positif dari rakyat Tunisia.
Hari ini sehabis Jum’at dikabarkan Presiden Ben Ali meninggalkan negaranya dan menuju ke Utara. Dikabarkan pesawat kepresidenan mengudara di wilayah udara Malta. Namun pejabat udara Malta membantah adanya pesawat tersebut sehingga belum dapat diketahui keberadaan posisi peswat yang mengangkut presiden tersebut. Perancis juga membantah bahwa Pesawat Presiden Ben Ali mendarat di Pernacis. Brita tersebut diberitakan oleh korespen Al-Jazeera di Paris. Dan beberpa menit kemudian ditengarai pesawat kepresidenan menuju ke negara Teluk, namun tidak disebutkan negara mana yang dituju. Beberapa saat yang lalu (kira-kira 5 menit) mertua Presiden Ben Ali dari istri keduanya, Laila ditangkap oleh penguasa, begitu juga kerabat dekat Presiden Ben Ali. Sedangkan istri kedua Ben Ali, Laila sudah berada di Emirates, tepatnya di Dubai. Pagi ini (15/1) Ben Ali mendarat di Jeddah.
Dari Paris dilaporkan bahwa penerbangan Air France juga menghentikan penerbangannya ke Tunisia akibat kondisi keamanan yang tidak kondusif. Begitu juga Presiden Perancis menghimbau warga negara Perancis untuk tidak mengadakan lawatan ke Tunisia. Sementara ini setiap tahunnya sekitar 1 juta wisatawanan Perancis yng mengadakan liburannya ke Tunisia. Sementara itu juga AS menghimbau warganya untuk tidak berkunjung ke Tunisia. Perancis merupakan mitra Tunisia strategis di berbagai bidang.
Keberangkatan Presiden Ben Ali keluar Tunisia memicu keadaaan chaos negeri tersebut. Berdasarkan UU Negara Fasal 56 negara tersebut, PM Mohamed Genouchi menjadi penaggungjawab pengendali pemerintahan sebagai Presiden Sementara, dan PM sejak hari ini (14/1) menerima beban tanggungjawab Presiden negeri penhasil kurma dan zaitun tersebut sebagaimana disampaikan oleh PM Mohamed Genouchi. Namun sikap para pakar hukum Tunisia mengkritik proses peralihan kekuasaan tersebut bertentangan dengan UU.
Melihat tayangan langsung yang olehTV Al-Jazeera yang setiap beberapa menit menayangkan “breaking news” yang setiap menit melaporkan perkembangan negara tersebut pasca kekosongan Presiden.
Peristiwa tersebut mengingatkan krisis Indonesia 1998, dimana nampaknya kerusuhan di Tunisia tidak jauh berbeda yang juga akhirnya menggulingkan presiden Soeharto yang sudah berkuasa 30 tahun. Perlu dicatat bahwa Ben Ali sudah memerintah Tunisia selama 23 tahun sejak menggantikan mendiang Habib Bourgeba. Akankah nasib Ben Ali sama dengan nasib Presiden Soeharto. Nampaknya begitu?
Krisis di Tunisia semakin membesar yang menyebar di berbagai kota. Di tengarai sudah lebih dari 51 orang meninggal, berdasarkan berita, dan perlakuan militer juga dikritik oleh dunia internasional akibat kekerasan tersebut. Pihak internasional meminta militer tidak menggunakan kekerasan atau senjata dengan menembakkan kepada para demonstran. Akhirnya kemarin (13/1) pemerintah memberlakukan jam malam di berbagai kota di Tunisia. Namun, demonstrasi massa semakin membesar. Dalam pidatonya kemarin (13/1), Presiden Ben Ali meminta kepada rakyat Tunisia untuk memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk membangun negara dan menyelesaikan persoalan bangsa, namun himbauan tersebut dianggap sudah terlambat. Presiden memang ketika kerusuhan pertama di kota Sidi Bousaid menjanjikan melakukan pembangunan kota tersebut dan memberikan bantuan sosial negara kepada alumni perguruan tinggi yang belum bekerja. Sebelumnya Presiden Ben Ali juga mengatakan bahwa fenomena pengangguran dan ketidakadaan lapangan kerja dan krisis keuangan bukan hanya dialami oleh Tunisia saja, namun juga menjadi fenomena luas di dunaa, dimana negara maju juga terkena krisis keuangan tersebut. Namun, nampaknya himbauan Presiden tidak mendapat respons positif dari rakyat Tunisia.
Hari ini sehabis Jum’at dikabarkan Presiden Ben Ali meninggalkan negaranya dan menuju ke Utara. Dikabarkan pesawat kepresidenan mengudara di wilayah udara Malta. Namun pejabat udara Malta membantah adanya pesawat tersebut sehingga belum dapat diketahui keberadaan posisi peswat yang mengangkut presiden tersebut. Perancis juga membantah bahwa Pesawat Presiden Ben Ali mendarat di Pernacis. Brita tersebut diberitakan oleh korespen Al-Jazeera di Paris. Dan beberpa menit kemudian ditengarai pesawat kepresidenan menuju ke negara Teluk, namun tidak disebutkan negara mana yang dituju. Beberapa saat yang lalu (kira-kira 5 menit) mertua Presiden Ben Ali dari istri keduanya, Laila ditangkap oleh penguasa, begitu juga kerabat dekat Presiden Ben Ali. Sedangkan istri kedua Ben Ali, Laila sudah berada di Emirates, tepatnya di Dubai. Pagi ini (15/1) Ben Ali mendarat di Jeddah.
Dari Paris dilaporkan bahwa penerbangan Air France juga menghentikan penerbangannya ke Tunisia akibat kondisi keamanan yang tidak kondusif. Begitu juga Presiden Perancis menghimbau warga negara Perancis untuk tidak mengadakan lawatan ke Tunisia. Sementara ini setiap tahunnya sekitar 1 juta wisatawanan Perancis yng mengadakan liburannya ke Tunisia. Sementara itu juga AS menghimbau warganya untuk tidak berkunjung ke Tunisia. Perancis merupakan mitra Tunisia strategis di berbagai bidang.
Keberangkatan Presiden Ben Ali keluar Tunisia memicu keadaaan chaos negeri tersebut. Berdasarkan UU Negara Fasal 56 negara tersebut, PM Mohamed Genouchi menjadi penaggungjawab pengendali pemerintahan sebagai Presiden Sementara, dan PM sejak hari ini (14/1) menerima beban tanggungjawab Presiden negeri penhasil kurma dan zaitun tersebut sebagaimana disampaikan oleh PM Mohamed Genouchi. Namun sikap para pakar hukum Tunisia mengkritik proses peralihan kekuasaan tersebut bertentangan dengan UU.
Melihat tayangan langsung yang olehTV Al-Jazeera yang setiap beberapa menit menayangkan “breaking news” yang setiap menit melaporkan perkembangan negara tersebut pasca kekosongan Presiden.
Peristiwa tersebut mengingatkan krisis Indonesia 1998, dimana nampaknya kerusuhan di Tunisia tidak jauh berbeda yang juga akhirnya menggulingkan presiden Soeharto yang sudah berkuasa 30 tahun. Perlu dicatat bahwa Ben Ali sudah memerintah Tunisia selama 23 tahun sejak menggantikan mendiang Habib Bourgeba. Akankah nasib Ben Ali sama dengan nasib Presiden Soeharto. Nampaknya begitu?
Ada Komunitas Yahudi di Manado
TEMPO Interaktif, Jakarta - Sulawesi Utara membuktikan diri sebagai lokasi toleran antar umat beragama. Pemerintah setempat menjadikan rumah ibadah umat Yahudi, Ibrani Ohel Yaakov Synagogue, Kelurahan Rerewokan, Tondano Barat, Minahasa, Sulawesi Utara sebagai tempat wisata.
Synagogue yang berada di jalan utama ini berdiri semenjak tahun 2004 dan dibangun oleh wisatawan asal Belanda pasangan J P Van Der Stoop dan istri. Pasangan ini mengucurkan dana kepada Raabi Yaakov Baruch yang membeli bangunan bermotifkan rumah Israel milik paman Raabi Baruch, Leo Van Beugen. Beugen merupakan keturunan Yahudi pemeluk Katolik.
“Awalnya tempat ini bangunan dua lantai dengan tiga kamar di dalamnya,” kata Leo Van Beugen. “Tapi pada tahun 2004 kedatangan J P Van Der Stoop merasa jika rumah tersebut layak dijadikan Synagogue. Jadilah kemudian rumah ini dibeli oleh keponakan saya untuk dipugar menjadi Synagogue seperti saat ini.”
Leo Van Beugen merupakan keturunan Yahudi. Berdasarkan garis darah keturunannya, Beugen dan Baruch dipercaya sebagai pemegang kunci Synagogue. Opa Leo, sapaan akrabnya, mengatakan jika Synagogue diresmikan JP Van Der Stoop pada 17 September 2004 atau 2 Tishrei 5765 dalam tahun Yahudi.
Opa Leo merupakan pemegang sertifikat guide yang diakui Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda. Ia menjelaskan pada tahun 2009 Sulawesi Utara menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan World Ocean Conference (WOC), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Minahasa meminta kesediaan Opa Leo supaya menjadi guide dari Synagogue. Lokasi ini pun dijadikan situs pariwisata Sulawesi Utara.
“Makanya pada tahun 2009, lokasi ini kami hias dan kami perbaiki kembali karena memang sudah menjadi situs wisata,” kata Opa Leo.
Waktu beribadah di Synagogue Tondano, Opa Leo mengungkapkan, setiap hari Sabtu saat Raabi Baaruch berada di Sulawesi Utara. "Namun jika ada wisatawan yang kebetulan adalah penganut paham Yahudi maka mereka akan datang untuk beribadah. Yang pasti untuk jemaat tetapnya Synagogue ini pasti ada tetapi ibadahnya tergantung Raabi.”
Synagogue yang berada di jalan utama ini berdiri semenjak tahun 2004 dan dibangun oleh wisatawan asal Belanda pasangan J P Van Der Stoop dan istri. Pasangan ini mengucurkan dana kepada Raabi Yaakov Baruch yang membeli bangunan bermotifkan rumah Israel milik paman Raabi Baruch, Leo Van Beugen. Beugen merupakan keturunan Yahudi pemeluk Katolik.
“Awalnya tempat ini bangunan dua lantai dengan tiga kamar di dalamnya,” kata Leo Van Beugen. “Tapi pada tahun 2004 kedatangan J P Van Der Stoop merasa jika rumah tersebut layak dijadikan Synagogue. Jadilah kemudian rumah ini dibeli oleh keponakan saya untuk dipugar menjadi Synagogue seperti saat ini.”
Leo Van Beugen merupakan keturunan Yahudi. Berdasarkan garis darah keturunannya, Beugen dan Baruch dipercaya sebagai pemegang kunci Synagogue. Opa Leo, sapaan akrabnya, mengatakan jika Synagogue diresmikan JP Van Der Stoop pada 17 September 2004 atau 2 Tishrei 5765 dalam tahun Yahudi.
Opa Leo merupakan pemegang sertifikat guide yang diakui Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda. Ia menjelaskan pada tahun 2009 Sulawesi Utara menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan World Ocean Conference (WOC), Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten Minahasa meminta kesediaan Opa Leo supaya menjadi guide dari Synagogue. Lokasi ini pun dijadikan situs pariwisata Sulawesi Utara.
“Makanya pada tahun 2009, lokasi ini kami hias dan kami perbaiki kembali karena memang sudah menjadi situs wisata,” kata Opa Leo.
Waktu beribadah di Synagogue Tondano, Opa Leo mengungkapkan, setiap hari Sabtu saat Raabi Baaruch berada di Sulawesi Utara. "Namun jika ada wisatawan yang kebetulan adalah penganut paham Yahudi maka mereka akan datang untuk beribadah. Yang pasti untuk jemaat tetapnya Synagogue ini pasti ada tetapi ibadahnya tergantung Raabi.”
Krisis Libya Berlanjut, Harga Minyak Meroket
Pergolakan di Libya turut berdampak besar pada harga minyak mentah. Di bursa New York dan London, harga minyak mentah kini sudah menyentuh level US$100 per barel.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), pada transaksi Rabu sore waktu setempat atau Kamis pagi WIB, harga minyak mentah naik lebih dari empat persen menjadi US$100 per barel. Di bursa London, harga minyak mentah bahkan melonjak lima persen menjadi US$111,25 per barel.
Harga minyak di London sudah melampaui US$100 per barel sejak 31 Januari lalu. Namun, di bursa New York, baru kali ini harga menyentuh US$100 per barel dalam dua setengah tahun terakhir atau sejak Oktober 2008.
Menurut kalangan pengamat, penyebab utama lonjakan besar harga minyak mentah ini adalah pergolakan anti rezim Muammar Khadafi di Libya. Negeri itu diyakini memiliki cadangan minyak mentah terbesar di Afrika, sehingga krisis di negeri tersebut sangat mempengaruhi sentimen pasar.
Libya dilihat sebagai negara produsen minyak pertama yang terkena virus revolusi di kawasan Timur Tengah sejak Januari lalu. Bagi pengamat, Libya memproduksi dua persen dari total output minyak mentah dunia, sehingga meningkatnya kekerasan dan kerusuhan di negara itu bisa mengganggu sesama produsen yang bertetangga.
"Para investor tengah memantau apa yang tengah terjadi di Timur Tengah dan melihat kemungkinan terjadinya fenomena domino," kata Ron Kiddoo, pengamat dari Cozad Asset Management, yang dikutip stasiun berita CNNMoney.
Melonjaknya harga minyak mentah itu juga mempengaruhi harga bensin. Di AS, harga bensin menjadi sekitar US$3,20 per galon. Menurut AP, ini merupakan harga bensin tertinggi sejak awal Februari tahun ini.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), pada transaksi Rabu sore waktu setempat atau Kamis pagi WIB, harga minyak mentah naik lebih dari empat persen menjadi US$100 per barel. Di bursa London, harga minyak mentah bahkan melonjak lima persen menjadi US$111,25 per barel.
Harga minyak di London sudah melampaui US$100 per barel sejak 31 Januari lalu. Namun, di bursa New York, baru kali ini harga menyentuh US$100 per barel dalam dua setengah tahun terakhir atau sejak Oktober 2008.
Menurut kalangan pengamat, penyebab utama lonjakan besar harga minyak mentah ini adalah pergolakan anti rezim Muammar Khadafi di Libya. Negeri itu diyakini memiliki cadangan minyak mentah terbesar di Afrika, sehingga krisis di negeri tersebut sangat mempengaruhi sentimen pasar.
Libya dilihat sebagai negara produsen minyak pertama yang terkena virus revolusi di kawasan Timur Tengah sejak Januari lalu. Bagi pengamat, Libya memproduksi dua persen dari total output minyak mentah dunia, sehingga meningkatnya kekerasan dan kerusuhan di negara itu bisa mengganggu sesama produsen yang bertetangga.
"Para investor tengah memantau apa yang tengah terjadi di Timur Tengah dan melihat kemungkinan terjadinya fenomena domino," kata Ron Kiddoo, pengamat dari Cozad Asset Management, yang dikutip stasiun berita CNNMoney.
Melonjaknya harga minyak mentah itu juga mempengaruhi harga bensin. Di AS, harga bensin menjadi sekitar US$3,20 per galon. Menurut AP, ini merupakan harga bensin tertinggi sejak awal Februari tahun ini.
Kerusuhan di Benghazi Libya
Moammar Khadaffi
Pemimpin Libya Moammar Khadaffi sudah berkuasa selama lebih dari 41 tahun
Ratusan orang demonstran anti pemerintah bentrok dengan polisi dan pendukung pemerintah di Kota Benghazi Libya.
Puluhan orang dilaporkan terluka dalam peristiwa itu.
Dalam kerusuhan yang terjadi lewat tengah malam itu, ditangkap seorang pengkritik pemerintah, tetapi kemudian dilepaskan.
Televisi pemerintah menayangkan demonstrasi di sejumlah kota yang mendukung pemimpin Libya Moammar Khadaffi.
Kerusuhan terjadi sehari sebelum demonstrasi anti pemerintah yang rencananya digelar pada Kamis (17/2) ini, yang diorganisir melalui jejaring sosial internet.
Saksi mata mengatakan sekitar 2.000 orang ikut dalam demonstrasi yang terjadi di Benghazi.
Para pemrotes disebutkan melempar batu dan bom molotov serta membakar kendaraan.
Saksi mata itu juga mengatakan polisi menggunakan peluru karet dan water canon untuk menghalau para demonstran.
Protes di Libya terjadi menyusul penangkapan Fathi Terbil, yang merupakan salah satu dari sekitar 1.000 orang tahanan yang dituduh melakukan pembunuhan massal oleh pasukan keamanan di penjara Abu Salim Tripoli pada 1996.
Tetapi, dilaporkan Fathi Terbil kemudian dibebaskan.
Salah seorang saksi mata yang tidak disebutkan identitasnya, mengatakan kepada BBC :" Dua orang yang berada di kerumunan mulai menyerukan slogan anti pemerintah dan disambut oleh massa.
"Tetapi kemudian terjadi bentrok dengan pendukung pemerintah, setelah itu pasukan keamanan menyemprotkan air untuk membubarkan massa,"
Di Kota Zentan, di Selatan Tripoli, ratusan orang turun ke jalan dan memasang tenda di pusat kota.
Protes yang menuntut demokrasi di Libya merupakan rangkaian demonstrasi di negara Arab lainnya, seperti di Mesir dan Tunisia.
Pemimpin Libya Moammar Khadaffi merupakan kepala negara yang paling lama berkuasa di dunia, selama 41 tahun 168 hari. Dan tidak ada oposisi di Libya.
Pemimpin Libya Moammar Khadaffi sudah berkuasa selama lebih dari 41 tahun
Ratusan orang demonstran anti pemerintah bentrok dengan polisi dan pendukung pemerintah di Kota Benghazi Libya.
Puluhan orang dilaporkan terluka dalam peristiwa itu.
Dalam kerusuhan yang terjadi lewat tengah malam itu, ditangkap seorang pengkritik pemerintah, tetapi kemudian dilepaskan.
Televisi pemerintah menayangkan demonstrasi di sejumlah kota yang mendukung pemimpin Libya Moammar Khadaffi.
Kerusuhan terjadi sehari sebelum demonstrasi anti pemerintah yang rencananya digelar pada Kamis (17/2) ini, yang diorganisir melalui jejaring sosial internet.
Saksi mata mengatakan sekitar 2.000 orang ikut dalam demonstrasi yang terjadi di Benghazi.
Para pemrotes disebutkan melempar batu dan bom molotov serta membakar kendaraan.
Saksi mata itu juga mengatakan polisi menggunakan peluru karet dan water canon untuk menghalau para demonstran.
Protes di Libya terjadi menyusul penangkapan Fathi Terbil, yang merupakan salah satu dari sekitar 1.000 orang tahanan yang dituduh melakukan pembunuhan massal oleh pasukan keamanan di penjara Abu Salim Tripoli pada 1996.
Tetapi, dilaporkan Fathi Terbil kemudian dibebaskan.
Salah seorang saksi mata yang tidak disebutkan identitasnya, mengatakan kepada BBC :" Dua orang yang berada di kerumunan mulai menyerukan slogan anti pemerintah dan disambut oleh massa.
"Tetapi kemudian terjadi bentrok dengan pendukung pemerintah, setelah itu pasukan keamanan menyemprotkan air untuk membubarkan massa,"
Di Kota Zentan, di Selatan Tripoli, ratusan orang turun ke jalan dan memasang tenda di pusat kota.
Protes yang menuntut demokrasi di Libya merupakan rangkaian demonstrasi di negara Arab lainnya, seperti di Mesir dan Tunisia.
Pemimpin Libya Moammar Khadaffi merupakan kepala negara yang paling lama berkuasa di dunia, selama 41 tahun 168 hari. Dan tidak ada oposisi di Libya.
Krisis Libya_
BENGHAZI – Moammar Khadafi menuduh Al Qaeda sebagai dalang aksi protes yang pecah di Libya. Dia menyatakan hal tersebut dalam pidato untuk menggalang dukungan terhadap pemerintahannya.
Dalam pidato yang disiarkan oleh stasiun televisi nasional itu, Khadafi juga bersikeras menyatakan bahwa aksi protes yang menentang 41 tahun pemerintahannya, bukan atas dasar keinginan rakyat. Namun dipicu oleh kaum muda mabuk yang berada di bawah perintah Osama bin Laden.
“Unjuk rasa yang ada saat ini merupakan pengaruh dari Bin Laden dan kekuasaannya, dan dibawah pengaruh obat-obatan,” ujar Khadafi seperti dikutip AFP, Jumat (25/2/2011).
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyalahkan Khadafi atas terjadi tindakan keras dan brutal terhadap rakyatnya. Kedua pemimpin negara barat tersebut kembali mendesak untuk segera dihentikannya penggunaan kekerasan terhadap warga sipil.
Berdasarkan data dari kelompok hak asasi manusia, ratusan orang tewas karena kekerasan yang dilakukan Khadafi selama terjadinya unjuk rasa di selatan Benghazi. Sementara para tokoh politik menyatakan jumlah korban tewas sedikitnya 1.000 orang.
Dalam pidato yang disiarkan oleh stasiun televisi nasional itu, Khadafi juga bersikeras menyatakan bahwa aksi protes yang menentang 41 tahun pemerintahannya, bukan atas dasar keinginan rakyat. Namun dipicu oleh kaum muda mabuk yang berada di bawah perintah Osama bin Laden.
“Unjuk rasa yang ada saat ini merupakan pengaruh dari Bin Laden dan kekuasaannya, dan dibawah pengaruh obat-obatan,” ujar Khadafi seperti dikutip AFP, Jumat (25/2/2011).
Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy menyalahkan Khadafi atas terjadi tindakan keras dan brutal terhadap rakyatnya. Kedua pemimpin negara barat tersebut kembali mendesak untuk segera dihentikannya penggunaan kekerasan terhadap warga sipil.
Berdasarkan data dari kelompok hak asasi manusia, ratusan orang tewas karena kekerasan yang dilakukan Khadafi selama terjadinya unjuk rasa di selatan Benghazi. Sementara para tokoh politik menyatakan jumlah korban tewas sedikitnya 1.000 orang.
Krisis Libya
Krisis Libya dianggap sudah dalam kondisi diluar kepatutan. Berita Libya yang dikabarkan oleh media juga makin memanas menyusul adanya tindakan kekerasan atas pemerinah Libya Muammar Khadafi terhadap para demonstran.
Atas gejolak itu, Presiden SBY menilai bahwa krisis Libya sudah diluar kepatutan sehingga dia akan menyurati Sekjen PBB.
"Konkretnya saya akan kirim surat ke Sekjen PBB, seperti saya tulis surat ke Lebanon. Saya harap PBB mau mengajak komunitas global melakukan hal yang tepat agar krisis Libya bisa diselesaikan dan tidak merembet ke negara lain," kata SBY dalam keterangan pers sebelum bertolak ke Brunei Darussalam di ruang executive lounge di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (24/2/2011).
SBY menyampaikan, Indonesia menyeru kepada DK PBB dan komunitas global untuk tidak hanya sekadar peduli pada krisis di Libya, tetapi mengambil langkah yang riil untuk mencegah aksi kekerasan yang tidak perlu.
Sebab apa yang terjadi di Libya, menurut SBY, bisa menimbulkan dampak rembetan ke bidang-bidang lainnya. Selain itu apa yang terjadi di negeri itu pastinya berdampak pada hak-hak rakyat Libya.
"Indonesia sangat prihatin dengan perkembangan di Libya saat ini. Bukan hanya besarnya (krisis,-red) di Libya, tetapi juga korban-korban yang jatuh yang menurut saya sudah di luar kepatutan," imbuh SBY seperti yang dikutip dari detikcom.
Indonesia berharap Libya bisa segera menyelesaikan permasalahan dengan baik dan bisa mencari solusi damai untuk mencegah terjadinya kekerasan di negeri tersebut. SBY melihat ada aspek penting yang dilihat di kawasan teluk, yaitu implikasi peristiwa di Libya bagi dunia berupa kenaikan harga minyak dan bahan pangan.
"Implikasinya bagi dunia, bukan hanya geopolitik, tapi kita ikuti hari demi hari gejolak global saat ini. Hal itu harga pangan dunia yang juga terkena inflasi, kini kita saksikan kenaikan harga minyak yang dipicu oleh Libya dan sekitarnya," tutur SBY.
Atas gejolak itu, Presiden SBY menilai bahwa krisis Libya sudah diluar kepatutan sehingga dia akan menyurati Sekjen PBB.
"Konkretnya saya akan kirim surat ke Sekjen PBB, seperti saya tulis surat ke Lebanon. Saya harap PBB mau mengajak komunitas global melakukan hal yang tepat agar krisis Libya bisa diselesaikan dan tidak merembet ke negara lain," kata SBY dalam keterangan pers sebelum bertolak ke Brunei Darussalam di ruang executive lounge di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis (24/2/2011).
SBY menyampaikan, Indonesia menyeru kepada DK PBB dan komunitas global untuk tidak hanya sekadar peduli pada krisis di Libya, tetapi mengambil langkah yang riil untuk mencegah aksi kekerasan yang tidak perlu.
Sebab apa yang terjadi di Libya, menurut SBY, bisa menimbulkan dampak rembetan ke bidang-bidang lainnya. Selain itu apa yang terjadi di negeri itu pastinya berdampak pada hak-hak rakyat Libya.
"Indonesia sangat prihatin dengan perkembangan di Libya saat ini. Bukan hanya besarnya (krisis,-red) di Libya, tetapi juga korban-korban yang jatuh yang menurut saya sudah di luar kepatutan," imbuh SBY seperti yang dikutip dari detikcom.
Indonesia berharap Libya bisa segera menyelesaikan permasalahan dengan baik dan bisa mencari solusi damai untuk mencegah terjadinya kekerasan di negeri tersebut. SBY melihat ada aspek penting yang dilihat di kawasan teluk, yaitu implikasi peristiwa di Libya bagi dunia berupa kenaikan harga minyak dan bahan pangan.
"Implikasinya bagi dunia, bukan hanya geopolitik, tapi kita ikuti hari demi hari gejolak global saat ini. Hal itu harga pangan dunia yang juga terkena inflasi, kini kita saksikan kenaikan harga minyak yang dipicu oleh Libya dan sekitarnya," tutur SBY.
Langganan:
Postingan (Atom)